Total Tayangan Halaman

All About blogger

Tukar link disini

christian tatelu
Diberdayakan oleh Blogger.
.

Pengikut

Cari Blog Ini

Senin, 09 April 2012



SETIAP SISWA BISA JADI GURU
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi
Belajar Mengajar




Dosen pengampu :
ATHOK FU’ADI, M.Pd

Disusun oleh :
Ahmad Shofiyulloh     (210920025)


PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PONOROGO
2011/2012

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi ALLAH SWT yang telah memberikan rahnat, taufiq hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “SETIAP SISWA BISSA JADI GURU”. Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah membawa ummatnya dari zaman jahiliyyah menuju zaman islamiyyah yang kita alami sekarang.     Kami ucapkan banyak ribuan terima kasih kepada Bapak athok, selaku pembimbing matakuliah Psikologi Pendidikan yang telah rela meluangkan waktunya dalam membimbing proses belajar mengajar, sehingga pada kesempatan kali ini saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.                Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami, orang lain, dan khususnya bagi masyarakat. Amin.




















DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
BAB I    :  PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang Masalah........................................................................................3
B.     Identifikasi masalah..............................................................................................4
BAB II  : PEMBAHASAN
A.     Pembatasan masalah..............................................................................................4
B.     Perumusan masalah dan pemecahan masalah.........................................................4
C.     Tujuan penelitian...................................................................................................5
D.     Manfaat penelitian...................................................................................................5
BAB III : KESIMPULAN
BAB IV : DAFTAR PUSTAKA
                       











BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap siswa perlu memiliki penguasaan materi pada tingkat tertentu yang merupakan penguasaan kecakapan materi untuk dapat memahami dunia dan berhasil dalam karirnya. Kecakapan materi yang ditumbuhkan pada siswa merupakan sumbangan pelajaran materi kepada pencapaian kecakapan hidup.
Dalam pembelajaran materi keaktifan dan kreativitas siswa sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pemahaman konsep materi. Hal ini tidak akan mudah dipenuhi oleh siswa jika tidak ditunjang kemampuan guru dalam mengajar maupun sumber belajar dan media pembelajaran. Keterbatasan sumber belajar siswa harus bisa dijadikan motivasi dalam pembelajaran.
Tujuan pembelajaran materi sendiri adalah :
1. Melatih cara berfikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, misalnya melalui kegiatan, penyelidikan, eksplorasi, eksperimen, menunjukkan kesamaan, perbedaan, konsisten dan inkonsisten.
2. Mengembangkan aktifitas kreatif dan melibatkan imajinasi, intuisi dan penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil, rasa ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan serta mencoba-coba.
3. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.
4. Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan gagasan antara lain, catatan, grafik, peta diagram, didalam menjelaskan gagasan.[1]
Akan tetapi selama ini sering terdengar bahwa materi adalah pelajaran yang terdiri dari rumus-rumus. Siswa belajar mulai dari menghafal rumus dan menggunakan rumus untuk dapat menyelesaikan soal yang ada. Kemudian, jika rumus lupa siswa tidak mampu melakukan sesuatu. Setelah belajar materi di sekolah siswa hanya merasa bahwa dari belajar materi ia hanya dapat bermain dengan angka. Siswa merasa tak ada manfaatnya belajar materi kecuali ia melanjutkan sekolah yang menggunakan materi sangat banyak. Selain itu pandangan siswa tentang mata pelajaran materi sebagai hal yang menakutkan masih banyak ditemukan. Pandangan seperti ini mengakibatkan siswa menjadi kurang aktif sehingga hasil belajarnya kurang memuaskan. Dan pada akhirnya siswa cenderung untuk mengambil jalan pintas dengan menyontek dan ini menimbulkan kebiasaan yang pada akhirnya merusak moral siswa. Siswa yang merasakan materi sebagai momok ini mungkin disebabkan oleh berbagai hal, seperti menyampaikan materi dari guru yang kurang menarik, disamping pengelolaan kelas yang kurang terprogram yang menjadi siswa tidak konsentrasi dalam menerima materi pelajaran. Selain itu siswa tidak mengetahui cara belajar yang baik, saat guru menyampaikan materi siswa tidak memperhatikan dengan sungguh-sungguh apa yang disampaikan oleh guru, dan kurangnya siswa mengerjakan soal materi. Namun dari pengamatan secara langsung kepada siswa, penelitian ini juga menyimpulkan selain sebab di atas hal ini juga disebabkan karena strategi belajar mengajar atau strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru masih
mengikuti metode lama atau dengan kata lain masih salah. Strategi belajar mengajar yang digunakan guru cenderung terpisah-pisah satu dengan yang lainnya, misalnya guru memilih dengan menggunakan strategi belajar mengajar ceramah saja, kerja kelompok atau individual saja. Selain itu kedudukan dan fungsi guru cenderung lebih dominan, sehingga keterkaitan guru dalam strategi itu tampak masih terlalu besar, sedangkan keaktifan siswa masih terlalu rendah. Gejala ini sekaligus menggambarkan
bahwa penggunaan strategi masih terbatas pada satu atau dua metode mengajar saja, belum meluas dan mencakup penggunaan metode secara luas dan banyak variasinya. Implikasi keadaan ini mengakibatkan hasil belajar siswa belum mencapai taraf optimal.
Melihat keadaan dan situasi itu, pendidikan sebagai pengajar di kelas harus melakukan sebuah tindakan untuk memperbaiki keadaan tersebut. Tindakan penelitian yang dilakukan harus dapat mengubah pandangan siswa bahwa materi merupakan sesuatu yang menakutkan. Pandangan tersebut menjadi sangat bermasalah bagi pembelajaran materi kedepan khususnya pelajaran materi, sekali manutupi diri maka sulit bagi mereka untuk menguasai materi materi dan lebih buruk bagi jalan yang ditempih untuk mengatasi kesulitan belajar ini dengan melakukan kecurangan. Ini diindikasikan sebagai akal bakal kemerosotan moral pelajaran dengan dampak akan makin besar. Strategi Everyone is a teacher here atau semua bisa jadi guru sangat tepat untuk mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan dan secara individual. Strategi ini memberi kesempatan kepada siswa atau mahasiswa untuk berperan sebagai guru bagi kawan-kawannya. Melalui strategi ini mau tidak mau, semua siswa atau mahasiswa ikut serta dalam pembelajaran secara aktif. Strategi Everyone is a teacher here diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa.[2]


B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang dikemukakan diatas maka identifikasi masalah pada penelitian ini adalah :
1. Kurangnya keaktifan siswa dalam belajar materi.
2. Kurangnya prestasi belajar siswa.
3. Pemberian strategi pembelajaran yang dapat mempengaruhi keaktifan
belajar materi siswa.[3]



BAB II
PEMBAHASAN

A. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah diperlukan agar penelitian yang dilakukan lebih efektif, efisien, terarah dan dapat dikaji. Dalam penelitian ini hanya dibatasi pada dua permasalahan :
1. Rancangan pembelajaran materi yang akan diterapkan dengan pendekatan Everyone is a teacher here atau semua bisa jadi guru yaitu dengan melibatkan keaktifan siswa dalam proses belajar.
2. Keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar dikhususkan pada keberanian siswa menjawab pertanyaan, bertanya dan keaktifan dalam mengerjakan latihan soal yang diberikan.[4]

B. Perumusan Masalah dan Pemecahan Masalah
1. Perumusan Masalah
Dari latar belakang dan identifikasi masalah, maka dirumuskan permasalahan yang akan dicari jawabannya melalui penelitian ini. Adapun rumusan masalah tersebut adalah : “Apakah melalui strategi pembelajaran Everyone is a teacher here dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran materi”. Dimana indicator keaktifan sebagai berikut :
a. Sering menjawab pertanyaan guru
b. Memberikan tanggapan jawaban orang lain
c. Mengajukan ide atau usulan
d. Membuat kesimpulan baik secara mandiri maupun kelompok
e. Aktif memenfaatkan sumber belajar yang ada disekitar
2. Pemecahan Masalah
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka strategi
pembelajaran Everyone is a teaching here diharapkan agar dapat meningkatkan keaktifan siswa belajar materi dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Siswa mengingat kembali tentang bangun – bangun datar yang pernah dipelajari.
b. Guru membagikan secarik kertas kepada seluruh siswa.
c. Minta siswa untuk menuliskan satu pertanyaan tentang materi bangun datar.
d. Kumpulkan kertas tersebut, acak, kemudian bagikan kepada siswa. Pastikan bahwa tidak ada siswa yang menerima soal yang ditulis sendiri.
e. Minta siswa secara sukarela untuk membacakan pertanyaan tersebut dan menjawabnya.
f. Lanjutkan dengan sukarelawan betikutnya.
g. Guru membahas soal tersebut dan memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya bila mengalami kesulitan.[5]

C. Tujuan Penelitian
Sebuah tindakan pasti memiliki tujuan begitu pula dengan penelitian ini.tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Mengetahui peningkatan keaktifan belajar siswa melalui penerapan strategi pembelajaran Everyone is a teacher here.
2. Mengetahui peningkatan prestasi belajar materi siswa dalam pembelajaran materi dengan strategi Everyone is a teacher here.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini bermanfaat sebagai berikut :
a. Sebagai salah satu cara dalam meningkatkan keaktifan siswa pada pembelajaran materi melalui pendekatan Everyone is a teacher here.
b. Sebagai sebuah pijakan untuk mengembangkan pendekatan Everyone is a teacher here.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini bermanfaat sebagai berikut :
a. Penulis memperoleh pengalam langsung dalam pembelajaran materi menggunakan pendekatan Everyone is a teacher here.
b. Dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi guru, khususnya guru materi sebagai salah satu alternative pembelajaran.
c. Memberikan pengalaman langsung pada siswa sebagai obyek penelitian, sehingga diharapkan siswa memperoleh pengalaman tentang kebebasan dalam belajar materi secara aktif, kreatif dan menyenangkan.[6]



BAB III
KESIMPULAN

·        Metode strategi pembelajaran “everyone is a teacher” adalah strategi yang diharapkan iuntuk memaksimalkan proses pembelajaran setiap siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar. Dalam hal tersebut perlu diadakan penelitian untuk mengidentifikasi permasalah dan pemecahannya.
·        Identifikasi masalah :
a.       Kurangnya keaktifan siswa dalam belajar materi
b.      Kurangnya belajar siswa
c.       Pemberian metode pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan prestasi siswa
·        Pembatasan masalah
·        Perumusan dan pemecahan masalah
·        Tujuan penelitian
·        Manfaat penelitian
DAFTAR PUSTAKA

Abdorrakhman Gintings, 2008. Esensi Praktis Belajar Dan Pembelajaran. Bandung; Humaniora.
Dewa Komang Tantra. 2005. Konsep Dasar dan Karakteristik PTK. Denpasar : Dirjen Dikti Depdiknas.
E.Mulyasa, 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
H.Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni,2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: AR-RUZZ
Media Group.
Hisyam Zaini,dkk,2007. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD( Center for Teaching
Staff Development).
Ketut Sri Naya Udani. 2006. “Penerapan model pembelajaran tipe NHT untuk meningkatkan kreatifitas
dan pemahaman konsep matematika siswa Kelas VII C SMP Negeri 2 Singaraja:. Skripsi.
Singaraja : Universitas Pendidikan Ganesa.
Melvin L.Silberman, 2006. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nusa Media.
Oemar Hamalik,2007.Proses Belajar Mengajar. Jakarta; PT.Bumi Aksara.
Rochiati Wiriatmadja. 2007. Metode Penelitian Tindakan Kelas Untuk Meningkatkan Kinerja
Guru dan Dosen. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Suharsimi Arikunto, 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.













[1] Abdorrakhman Gintings, 2008. Esensi Praktis Belajar Dan Pembelajaran. Bandung; Humaniora.

[2] Abdorrakhman Gintings, 2008. Esensi Praktis Belajar Dan Pembelajaran. Bandung; Humaniora.

[3] Hisyam Zaini,dkk,2007. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD( Center for Teaching
Staff Development).

[4] Hisyam Zaini,dkk,2007. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD( Center for Teaching
Staff Development).

[5]Suhardjono. 2006. Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Kegiatan Pengembangan Profesi Guru.
Jakarta : Bina Aksara.

[6]Melvin L.Silberman, 2006. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nusa Media.

0 komentar:

Posting Komentar