Dilihat dari berita dalam Koran tersebut yaitu, dua orang yang mengakhiri
hidupnya dengan cara gantung diri, kalau dianalisis dengan teori psikologi
korban gantung diri itu mengalami gangguan psikologi yaitu mengalami depresi.
Yaitu, korban yang pertama yang bernama SUKUR ROKHANI warga desa Kertosari yang
mengalami depresi yaitu akibat persoalan pribadinya sedangkan korban kedua
yaitu yang bernama TIJAH warga Desa Kutuwetan mengalami depresi akibat
menderita sakit yang menahun namun tidak kunjung sembuh.
Dalam pengertiannya depresi adalah penyakit yang melibatkan tubuh,
suasana hati, dan pikiran. Depresi mempengaruhi cara seseorang makan dan tidur,
salah satu cara merasa tentang diri sendiri, dan salah satu cara berfikir
tentang hal-hal. Ini bukan tanda kelemahan pribadi atau suatu kondisi yang
dapat menghendaki atau ingin pergi. Orang depan depresi tidak bisa hanya
menarik diri bersama-sama dan lebih baik.[1]
This file presented by: Firok Atul Akyun (210910019 TI-A).
lanjut .....>>>>
Penyebab depresi yaitu terbagi menjadi enam bagian yaitu: kurang berfikir
positif, kurangnya rasa percaya diri, lebih memperhatikan kesalahan, merasa
tertekan karena berbagai kewajiban dalam hidup, merasa lemah, dan faktor
genetis.
1.
Kurang Berfikir Positif
Ketika seseorang mengalami depresi, mereka merasa bahwa sesuatu yang buruk
akan terjadi, dan hal ini akan terjadi berulang kali. Dalam kejadian semacam
ini, orang tersebut melihat lebih banyak hal buruk terhadap sesuatu, secara
sadar maupun tidak sadar.
2.
Kurangnya Rasa Percaya Diri
Orang-orang yang depresi tidak memiliki rasa percaya diri dan merasa
selalu menganggap semua yang terjadi sebagai kegagalan mereka. Bahkan kesalahan
sekecil apapun mereka anggap sebagai
masalah yang besar dan merasa hal-hal tersebut menguras perhatian mereka jauh
lebih besar dari pada umumnya.
3.
Lebih Memperhatikan Kesalahan
Dalam kehidupan, kita pasti melakukan kesalahan, beberapa orang membuat
lebih banyak kesalahan. Orang yang menderita depresi lebih memfokuskan diri
pada jumlah kesalahan yang mereka buat. Sebagai hasilnya, mereka menciptakan
kesan negatif mengenai kesalahan.
4.
Merasa Tertekan Karena
Berbagai Kewajiban Dalam Hidup
Dalam situasi ini orang-orang selalu berfikir apa yang seharusnya mereka
lakukan dan tidak seharusnya mereka lakukan.
5.
Merasa Lemah
Mereka menyadari seperti apa diri mereka dalam keadaan normal namun
mereka tidak menyukainya. Mereka menyadari apa yang seharusnya mereka lakukan
namun mereka tidak mampu utuk melakukannya. Pada titik ini, depresi tidak
membiarkan mereka merasakan kehagiaan dan optimisme.[2]
6.
Faktor Genetis
Penelitian yang dilakukan terhadap anak-anak yang diadopsis dan anak-anak
kembar mendukung pemikiran yang menyatakan bahwa depresi mayor merupakan suatu
gangguan yang bersifat turu tumurun. Dan gen dapat menyebabkan seseorang
mengalami depresi dengan cara mempengaruhi tingkat serotonim dan saraf
pengantar lainnya yang terdapat diotak. Gen juga dapat mempengaruhi produksi
dari hormone stress, kortisol, yang pada dosis tertentu dapat mengakibatkankerusakan
pada hipokampus dan amygdale. Namun gen tidak dapat dianggap bertanggung jawab
dalam semua kasus depresi, bahkan pada masyarakat newzeland yang memiliki
kerentanan genetis paling tinggi, lebih dari setengah tidak mengalami depresi.[3]
Dalam permasalahan yang dialami oleh korban gantung diri yang pertama
dalam berita tersebut bila dikaitkan dengan penyebab depresi yang dialaminya
yaitu disebabkan oleh kurang berfikir positif dalam menangani masalah. Korban
tersebut merasa bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi dan dia juga berfikir
bahwa kejadian itu akan terjadi berulang kali. Karena korban tidak bisa
mengatasi dengan baik maka yang diakibat dia merasa kurang percaya diri dan menganggap semua yang terjadi sebagai
kegagalan mereka. Masalah yang dia hadapi itu seakan-akan membuat kehidupannya
akan hancur bahkan masalah kesalahan sekecil apapun dia anggap sebagai masalah
besar dan masalah tersebut akan menguras perhatiannya jauh lebih besar dari
orang pada umumnya.
Jika korban yang kedua masalah yang dihadapinya bila dikaitkan dengan
penyebab depresi yang dialami yaitu disebabkan oleh depresi yang merasa lemah.
Dia menyadari seperti apa diri mereka dalam keadaan normal namun mereka tidak
menyukainya. Pada titik ini depresi tidak membiarkan mereka merasakan
kebahagiaan dan optimisme. Korban mengalami sakit yang bertahun-tahun yang
tidak kunjung sembuh-sembuh yang membuat kehidupannya itu merasa kurang
bermanfaat dan dia juga berfikir jika dia merasa tidak berguna hidupnya karena
hanya membuat susah orang-orang yang ada disekelilingnya saja, akibatnya dia
mengalami depresi yang sangat berat dan mdia berfikir jalan satu-satunya untuk
menyelesaikan masalahnya yaitu dengan mengakhiri hidupnya.
Dalam depresi itu terdapat bermacam-macam jenisnya yaitu terdapat tiga
macam depresi yaitu:
1.
Depresi Situasional
Depresi yang terjadi setelah suatu peristiwa traumatik, seperti kematian
orang yang dicintai.
2.Holiday Blues
Depresi yang terjadi ketika sedang berlibur atau merayakan sesuatu,
bersifat sementara.
2.
Depresi Endogenons
Depresi tanpa penyebab yang pasti.
Dari berbagai macam depresi di atas kedua korban gantung diri ini
dianalisis berdasarkan gangguan psikologi yaitu depresinya yaitu depresi “SITUASIONAL”.
Depresi yang terjadi setelah suatu peristiwa traumatik, seperti kematian orang
yang dicintai. Korban mengalami masalah pribadi dan suatu penyakit yang tak
kunjng sembuh-sembuh, yang menurutnya tidak bisa diselesaikan. Karena dia slah
menanggapi msalah atau tidak bisa menyaelesaikan masalah dengan benar dan tidak
bisa berfikir positif. Dalam penyelesainnya itu salah.
Depresi itu bisa ditangani atau diobati yaitu dengan pemberian obat-obatan yang merupakan langkah utama
dalam mengobati depresi sekarang ini. dengan psikoterapi yaitu bisa dilakukan
secara individu maupun dalam suatu kelompok. Terapi kelompok membantu penderita
dan pasangannya atau keluarganya untuk memahami penyakitnya dan menghadapinya
dengan lebih baik. Terapi yang lain yaitu dengan terapi elektrokonvulsif
yang digunakan untuk mengatasi depresi
berat, terutama pada: penderita psikotik, penderita yang mengancam akan melakukan
bunuh diri, penderita yang tidak mau makan. Terapi ini biasanya sangat efektif
dan bisa segera meringankan depresi. Dcara melakukan depresi ini yaitu dengan
elektroda dipasang di kepala dan aliran listrik diberikan untuk merangsang
kejang di dalam otak. Untuk alasan yang tidak dimengerti, kejang ini
menyebabkan berkurangnya depresi, pengobatan ini dilakukan sebanyak 5-7 kali.[4]
Untuk itu bila mendapatkan atau mempunyai sebuah masalah harus
diselesaikan dengan sebaik mungkin jangan mengambil jalan pintas dengan
melakukan bunh diri. Bila kita sudah merasa tidak dapat menyelesaikannya dengan
sendiri maka masalah itu bisa kita saling berbagi dengan teman atau keluarga
kita, mungkin mereka dapat membantu meringankan beban masalah kita. Jangan kita
pendam sendiri masalah itu akibatnya kita terkena gangguan psikologi yaitu
depresi dan bisa berakibat buruk bagi kehidupan kita. Kalaupun kita tekena
depresi itu bisa diatasi ataupun ditngani yaitu dengan cara yang ada di atas
tersebut. Jangan menyelesaikan masalah dengan bunuh diri karena itu juga tidak
akan membuat masalah selesai, tetapi malah menambah masalah semakin
panjang.
[1] http://medicastore.com/penyakit/263/penyakit-Manik-diakses
10:00am 27 Des 2011.
[3] Carole
Wade, Carol Tavris, psikologi Edisi 9, (Jakarta :
Erlangga, 2008), hal 338-339.
0 komentar:
Posting Komentar