BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Strategi
atau metode dalam sistem belajar mengajar itu sangat bervariasi dan berkreatif.
Salah satunya yaitu metode pemilihan kartu atau card sort. Metodeini sangat
kreatif bila digunakan dalam sistem belajar mengajar. Metode ini merupakan
kegiatan kolaborasi yang bisa digunakan untuk mengajar koonsep, karakteristik,
klasifikasi, fakta, tentang obyek atau mereview informasi. Gerakan fisik yang
dominan dalam strategi ini dapat membantu mendinamiskan kelas yang jenuh atau
bosan. Gerakan fisik yang ada di dalamnya dapat membantu menggairahkan siswa
yang penat dan dapat memperbaiki mutu belajar siswa.
Dengan banyaknya metode atau strategi dalam sistem belajar mengajar akan lebih memotivasi siswa dalam belajar dan siswa tidak akan merasa monoton dalam belajar agar lebih semangat dalam belajar. Seorang pendidik supaya lebih berkreatif dalam memberikan strategi belajar yang berbeda-beda dalam kelasnya. untuk lanjut klik judul..........This file presented by:
Firok Atul Akyun (210910019)
Ti.a'10
LANJUT.....>>>>
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa saja prosedur atau langkah-langkah dalam melaksanakan
strategi belajar mengajar card sort atau pemilihan kartu?
2.
Bagaimana cara atau metode dalam melaksanakan strategi
belajar mengajar card sort atau pemilihan kartu?
C.
Tujuan Masalah
1.
Untuk mengetahuai apa sajakah prosedur atau langkah-langkah
dalam melaksanakan strategi mengajar card sort atau pemilihan kartu.
2.
Untuk mengetahui apa sajakah metode dalam melaksanakan
strategi belajar mengajar card sort atau pemilihan kartu.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Prosedur atau Langkah-langkah Menggunakan Strategi
Pemilihan Kartu.
1.
Setiap siswa diberi kartu indeks atau potongan kertas yang
berisi informasi atau contoh yang tercangkup dalam satu atau kategori. Berikut
ini adalah contohnya:
·
Karakteristik hadits sohih.
·
Noun, verbs, adverbs, dan preposition.
·
Ajaran mu’tazilah.[1]
·
Jenis-jenis pohon vs jenis-jenis tumbuhan hijau.
·
Karakter dalam berbagai drama Shakespeare.
·
Kekuasaan lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif pemerintahan.
·
Gejala-gejala dari beragam penyakit.
·
Informasi yang cocok dengan berbagai bagian resume kerja.
·
Karakteristik dari berbagai logam.
·
Buku-buku karya Dickens, Faulkner, Hemingway, dan Updike.[2]
·
Menggabungkan puzzle.
·
Mencari pengertian dari suatu materi pembelajaran.
·
Mencari tokoh-tokoh dalam suatu aliran atau ajaran.
·
Mencari hubungan suatu materi dengan materi yang lainnya.
·
Mengelompokkan suatu materi berdasarkan kategorinya
masing-masing.[3]
2.
Mintalah peserta didik untuk bergerak dan berkeliling di
dalam Kelas untuk menemukan kartu dengan kategori yang sama. (Anda dapat
mengumumkan kategori tersebut sebelumnya atau membiarkan peserta didik
menemukannya sendiri.
3.
Peserta didik dengan ketegori yang sama diminta
mempresentasikan kategori masing-masing di depan Kelas.
4.
Seiring dengan presentasi dari tiap-tiap kategori tersebut
berikan poin-poin penting terkait materi pelajaran.[4]
5.
Perintahkan kepada peserta didik yang kartunya memiliki
kategori sama untuk menawarkan diri kepada siswa lain.[5]
6.
Perintahkan kepada peserta didik untuk mengidentifikasikan
sendiri dengan cara mencari makna atau arti materi tersebut di dalam buku atau
kamus sebelum dicocokkan kepada pserta didik yang lain agar lebih mudah dalam
pencariannya jika peserta didik sudah
mengetahui makna atau arti suatu materi tersebut.
7.
Sebelum peserta didik mencocokan materi yang didapatkannya
maka peserta didik harus memahami terlebih dahulu apa yang dimaksut dalam suatu
materi tersebut.[6]
B.
Metode atau Cara dalam Melaksanakan Strategi Card Sort
atau Pemilihan Kartu.
1.
Minta setiap kelompok untuk melakukan menjelaskan tentang
kategori yang mereka selesaikan.
2.
Pada awal kegiatan bantulah beberapa tim. Berikan tiap tim
satu set kartu yang sudah diacak sehingga kategori yang mereka sortir
tidak nampak. Mintalah setiap tim untuk
mensortir kartu-kartu tersebut ke dalam kategori-kategori tertentu. Setiap tim
memperoleh nilai untuk setiap kartu yang disortir dengan benar.[7]
3.
Jika metode itu dibentuk dengan cara individu maka peserta
didik harus mencari jawaban lain yang itu sesuai dengan materi yang diberikan.
4.
Setiap peserta didik harus lebih memahami materi-materi yang
diberikan agar lebih mudah dalam mencari suatu jawaban yang sesuai.
5.
Antara individu satu dengan individu yang lain itu harus
saling bekerja sama dengan baik agar lebih mudah untuk mencari kecocokan
jawaban materi yang diberikan.[8]
BAB
III
KESIMPULAN
A.
Prosedur atau Langkah-langkah Menggunakan Strategi
Pemilihan Kartu.
1.
Setiap siswa diberi kartu indeks atau potongan kertas yang
berisi informasi atau contoh yang tercangkup dalam satu atau kategori.
2.
Mintalah peserta didik untuk bergerak dan berkeliling di
dalam Kelas untuk menemukan kartu dengan kategori yang sama. (Anda dapat
mengumumkan kategori tersebut sebelumnya atau membiarkan peserta didik
menemukannya sendiri.
3.
Peserta didik dengan ketegori yang sama diminta
mempresentasikan kategori masing-masing di depan Kelas.
4.
Seiring dengan presentasi dari tiap-tiap kategori tersebut
berikan poin-poin penting terkait materi pelajaran.
5.
Perintahkan kepada peserta didik yang kartunya memiliki
kategori sama untuk menawarkan diri kepada siswa lain.
6.
Perintahkan kepada peserta didik untuk mengidentifikasikan
sendiri dengan cara mencari makna atau arti materi tersebut di dalam buku atau
kamus sebelum dicocokkan kepada pserta didik yang lain agar lebih mudah dalam
pencariannya jika peserta didik sudah
mengetahui makna atau arti suatu materi tersebut.
7.
Sebelum peserta didik mencocokan materi yang didapatkannya
maka peserta didik harus memahami terlebih dahulu apa yang dimaksut dalam suatu
materi tersebut.
B.
Metode atau Cara dalam Melaksanakan Strategi Card Sort
atau Pemilihan Kartu.
1.
Minta setiap kelompok untuk melakukan menjelaskan tentang
kategori yang mereka selesaikan.
2.
Pada awal kegiatan bantulah beberapa tim. Berikan tiap tim
satu set kartu yang sudah diacak sehingga kategori yang mereka sortir
tidak nampak. Mintalah setiap tim untuk
mensortir kartu-kartu tersebut ke dalam kategori-kategori tertentu. Setiap tim
memperoleh nilai untuk setiap kartu yang disortir dengan benar.
3.
Jika metode itu dibentuk dengan cara individu maka peserta
didik harus mencari jawaban lain yang itu sesuai dengan materi yang diberikan.
4.
Setiap peserta didik harus lebih memahami materi-materi yang
diberikan agar lebih mudah dalam mencari suatu jawaban yang sesuai.
5.
Antara individu satu dengan individu yang lain itu harus
saling bekerja sama dengan baik agar lebih mudah untuk mencari kecocokan
jawaban materi yang diberikan.
DAFTAR PUSTAKA
Munthe
Bermawy, Strategi Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi, Yogyakarta:
CTSD, 2002.
Silberman Mel, Active
Learning, Bandung: Nusamedia, 1996.
Zaini
Hisyam, dan Aryani Sekar Ayu, Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta:
Pustaka Insani Madani, 2008.
[1] Hisyam Zaini, dan Sekar Ayu Aryani, Strategi Pembelajaran Aktif (Yogyakarta:
Puataka Insan Madani, 2008), 50.
[2] Mel Silberman, Active Learning (Bandung: Nusa Media,
1996), 160.
[3] Bermawy Munthe, Strategi pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi, (Yogyakarta:
CTSD, 2002), 50.
[4]Hisyam Zaini, dan Sekar Ayu Aryani, Strategi Pembelajaran Aktif (Yogyakarta:
Puataka Insan Madani, 2008), 50.
[5] Mel Silberman, Active Learning (Bandung: Nusa Media,
1996), 161.
[6] Bermawy Munthe, Strategi pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi, (Yogyakarta:
CTSD, 2002), 51.
[7] Hisyam Zaini, dan Sekar Ayu Aryani, Strategi Pembelajaran Aktif (Yogyakarta:
Puataka Insan Madani, 2008), 51.
[8] Mel Silberman, Active Learning (Bandung: Nusa Media,
1996), 161.
0 komentar:
Posting Komentar