THE POWER OF TWO
Makalah ini diajukan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Strategi
Belajar Mengajar
Dosen pengampu :
Athok
Fuadhi, M.Pd
Disusun oleh :
Wahid
Amiruddin Muhlish (210920021)
PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PONOROGO
2011/2012
DAFTAR ISI
Halaman
Judul.......................................................................................................i
Daftar Isi..............................................................................................................ii
Bab I: Pendahuluan
A.
Latar Belakang ................................................................................1
B.
Rumusan Masalah…………………………………………………2
C.
Tujuan
……………………………………………………………..3
Bab II: Pembahasan
A.
Pengertian Strategi Belajar The Power Of Two.............................................................................................................4
B.
Langkah-langkah Pelaksanaan Strategi Belajar The Power Of two..............................................................................................................5
C.
Tujuan Strategi Belajar The Power Of Two.............................................................................................................8
D.
Keunggulan dan Kelemahan Strategi Belajar The Power Of Two.............................................................................................................9
BAB III: Penutup
A.
Kesimpulan...............................................................................................11
B.
Daftar
Pustaka..........................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Secara umum strategi
mempunyai pengertian sebagai suatu garis besar haluan dalam bertindak untuk
mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa
diartikan sebagai pola umum kegiatan guru – murid dalam perwujudan
kegiatan belajar mengajar untuk mencapaitujuan yang telah digariskan. Istilah strategi
mula-mula dipakai dikalangan militer dan diartikan sebagai seni
dalam merancang (operasi) peperangan, terutama yang erat kaitannya
dengan gerakan navigasi pasukan kedalam posisi perang yang dipandang
paling menguntungkan untuk memperoleh kemenangan. Dewasa ini istilah strategi banyak
dipinjam oleh bidang-bidang ilmu lain, termasuk bidang ilmu
pendidikan.[1]
Dalam dunia pendidikan strategi diartikan
sebagai A plan, method, or series of activities designed to achieves
a particular educational goal. Jadi dengan
demikian strategi pembelajaran adalah dapat diartikan sebagai perencanaan
yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan
tertentu. Ada dua hal yang patut kita cermati dari pengertian di atas. Pertama, strategi
pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian tindakan) termasuk
penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran. Kedua,
strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu.
Artinya, arah dari semua keputusan penyusunan strategi
adalah pencapaian tujuan. Kemp menjelaskan bahwa strategi pembelajaran
adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan
siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan
efisien. Senada dengan pendapat diatas, Dick dan Carey juga
menyebutkan strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan
prosedur pembelajaran yang dugunakan secara bersama-sama untuk
menimbulkan hasil belajar pada siswa.[2]
Strategi
Belajar adalah salah satu cara yang dapat digunakan oleh siswa untuk dapat
belajar mengolah pikiran sendiri. Guru diharapkan mengembangkan atau mencari
alternatif yang digunakan untuk membimbing strategi belajar siswa. Pada
dasarnya tidak ada strategi yang paling ideal. Masing-masing strategi mempunyai
kelebihan dan kekurangan sendiri. Hal ini sangat bergantung pada tujuan yang
hendak dicapai, pengguna strategi (guru), ketersediaan fasilitas, dan kondisi
siswa[3].
Proses belajar akan lebih efektif jika guru mengkondisikan agar setiap siswa
terlibat secara aktif dan terjadi hubungan yang dinamis dan saling mendukung
antara siswa satu dengan siswa yang lain. Menurut Muqowin (2007), terdapat
beberapa strategi belajar yang dapat digunakan siswa agar siswa aktif secara
kolektif, misalnya: strategi belajar tim pendengar, strategi membuat catatan
terbimbing (guided note taking), strategi pembelajaran terbimbing,
perdebatan aktif (active debate), strategi poin-kounterpoin, strategi
kekuatan berdua (the power of two), dan pertanyaan kelompok (team
quiz). Dari beberapa jenis srategi kelompok tersebut, penulis mefokuskan
pada strategi kekuatan berdua (the power of two).
Strategi belajar kekuatan berdua (the
power of two) termasuk bagian dari belajar kooperatif adalah belajar dalam
kelompok kecil dengan menumbuhkan kerja sama secara maksimal melalui kegiatan
pembelajaran oleh teman sendiri dengan anggota dua orang di dalamnya untuk
mencapai kompentensi dasar atau suatu tujuan pendidikan.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana uraian singkat mengenai
strtegi belajar mengajar the power of two?
2.
Bagaimana langkah-langkah strtegi
belajar mengajar the power of two?
3.
Mengapa memilih memakai strtegi
belajar mengajar the power of two?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui dan memahami pengertian
serta semua yang berkaitan dengan strtegi belajar mengajar the power of two.
2.
Untuk mengetahui langkah-langkah
dalam menerapkan strtegi belajar mengajar the power of two.
3.
Untuk mengetahui keunggulan serta
kelemahan strtegi belajar mengajar the power of two.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Strategi Belajar The Power Of Two
The power of
two artinya menggabung kekuatan dua
orang. Menggabung kekuatan dua orang dalam hal ini adalah
membentuk kelompok kecil, masing-masing kelompok terdiri dari dua atau
lima orang (siswa). Kegiatan ini dilakukan agar munculnya sinergi itu
yaitu dua orang atau lebih tentu lebih baik dari pada satu.
Strategi pembelajaran the power of two ini
adalah termasuk bagian dari active learning yang
merupakan salah satu cara terbaik untuk meningkatkan belajar lebih aktif
dengan pemberian tugas belajar yang dilakukan dalam dalam kelompok
kecil siswa. Dukungan sesama siswa dan keragaman pendapat,
pengetahuan, serta ketrampilan mereka akan membantu menjadikan belajar
sebagai bagian berharga dari iklim di kelas. Namun demikian,
belajar bersama tidaklah selalu efektif. Boleh jadi terdapat partisipasi
yang tidak seimbang, komunikasi yang buruk dan kebingungan.[4]
Dalam pelaksanaan strategi pembelajaran menggunakan beberapa sistem pengajaran
dengan menggunakan beberapa metode yang sesuai dengan langkah-langkah
strategi pembelajaran the power of two yang
mendukung untuk mendapatkan kemudahan dalam pembelajaran siswa. Yaitu dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, kerja
kelompok, dan lain-lain. Strategi belajar kekuatan berdua (the power of
two) termasuk bagian dari belajar kooperatif adalah belajar dalam
kelompok kecil dengan menumbuhkan kerja sama secara maksimal melalui
kegiatan pembelajaran oleh teman sendiri dengan anggota dua orang di
dalamnya untuk mencapai kompentensi dasar.[5]
Strategi the power of
two ini dirancang untuk memaksimalkan belajar kolaboratif
(bersama) dan meminimalkan kesenjangan antara siswa yang satu dengan siswa yang lain. Belajar kolaboratif menjadi
populer di lingkungan pendidikan sekarang. Dengan menempatkan peserta
didik dalam kelompok dan memberinya
tugas dimana mereka saling tergantung satu dengan yang lain untuk
menyelesaikan pekerjaan adalah cara yang mengagumkan dengan member kemampuan pada keperluan siswa
dalam masyarakat. Mereka condong lebik menarik dalam belajar
karena mereka melakukannya dengan teman-teman sekelas mereka.
Aktivitas belajar kolaboratif membantu mengarahkan belajar
aktif. Meskipun belajar independen dan kelas penuh instruksi juga
mendorong belajar aktif, kemampuan untuk mengajar melalui aktivitas
kerja kolaboratif dalam kelompok kecil akan memungkinkan anda untuk memproosikan belajar dengan belajar aktif.[6]
Strategi pembelajaran The Power of
Two merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk meningkatkan
belajar kolaboratif dan mendorong kepentingan dan keuntungan sinergi,
itu karenanya 2 kepala tentu lebih baik daripada 1 kepala.
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan
bahwa strategi pembelajaran The Power of Two adalah
suatu taktik atau trik yang harus dikuasai dan diterapkan oleh
pendidik agar tujuan pembelajaran di dalam kelas bisa
terlaksana dan tercapai dengan maksimal, dan terdidik juga akan benar-benar
menguasai materi yang diajarkan pendidik.
B.
Langkah – Langkah Pelaksanaan Strategi The
Power Of Two
Implementasi strategi the power of two sangat
tepat sekali, anak akan mudah menguasai dan memahami apa yang disampaikan oleh seorang guru baik ajaran
yang berbentuk konsep-konsep atau prinsip-prinsip dalam mata pelajaran. Adapun prosedur pengajaran
dalam implementasi strategi belajar the power of two ditentukan pada kegiatan
siswa, bukan pada kegiatan guru. Hal ini merupakan penerapan konsep
dasar dan strategi belajar the power
of two itu sendiri yaitu mengoptimalkan aktivitas siswa. Langkah awal adalah memilih bahan pelajaran, bahan pengajaran
tersebut akan mengisi
proses pembelajaran. Dalam kegiatan belajar mengajar harus
merumuskan apa yang harus dilakukan siswa dan bagaimana cara mereka
melakukan. Ada berbagai macam jenis kegiatan belajar
mengajar dalam mempelajari bahan pelajaran antara lain
mendengarkan, melihat, mengamati, bertanya, mengerjakan, berdiskusi,
memecahkan masalah, mendemonstrasikan, melukiskan atau menggambarkan, mencoba,
dan lain-lain. Dalam implementasi strategi the power of two terdapat
prosedur untuk mencapai tujuan pembelajaran secara optimal dan
seorang pendidikpun harus dapat menggunakan strategi belajar the
power of two dengan tepat, efektif, dan efisien
melalui langkah-langkah strategi the power of two dalam proses belajar
mengajar berlangsung.
Menurut Muqowin (2007), strategi
belajar kekuatan berdua (the power of two) adalah kegiatan dilakukan
untuk meningkatkan belajar kolaboratif dan mendorong munculnya keuntungan dari
sinergi itu, sebab dua orang tentu lebih baik daripada satu. Prosedur strategi
ini sebagai berikut:
- Guru memberi peserta didik
satu atau lebih pertanyaan yang membutuhkan refleksi dan pikiran. Sebagai
contoh: mengapa bangun kubus berbentuk segi empat? Bagaimana cara menentukan
luas segitiga? Mengapa disebut segita sama kaki?
- Guru meminta peserta didik
untuk menjawab pertanyaan sendiri-sendiri.
- Setelah semua melengkapi
jawabannya, guru membentuk siswa ke dalam pasangan dan meminta mereka
untuk berbagi (sharing) jawabannya dengan jawaban yang dibuat teman
yang lain.
- Guru meminta pasangan untuk
membuat jawaban baru untuk masing-masing pertanyaan dengan memperbaiki
respons masing-masing individu.
- Ketika semua pasangan selesai
menulis jawaban baru, guru membandingkan jawaban dari masing-masing
pasangan ke pasangan yang lain[7].
Menurut Sanaky
(2006), penerapan strategi belajar “Kekuatan Berdua” (the power of two) dengan
langkah-langkah/prosedur yang dilakukan guru sebagai berikut:
1.
Langkah
pertama, membuat problem. Dalam proses belajar, guru memberikan satu atau lebih
pertanyaan kepada peserta didik yang membutuhkan refleksi (perenungan) dalam
menentukan jawaban.
2.
Langkah kedua,
guru meminta peserta didik untuk merenung dan menjawab pertanyaan
sendiri-sendiri.
3.
Langkah
ketiga, guru membagi perserta didiik berpasang-pasangan. Pasangan kelompok
ditentukan menurut daftar urutan absen atau bisa juga diacak. Dalam proses
belajar setelah semua peserta didik melengkapi jawabannya, bentuklah ke dalam
pasangan dan mintalah mereka untuk berbagi (sharing) jawaban dengan yang
lain.
4.
Langkah
keempat, guru meminta pasangan untuk berdiskusi mencari jawaban baru. Dalam
proses belajar, guru meminta siswa untuk membuat jawaban baru untuk
masing-masing pertanyaan dengan memperbaiki respon masing-masing individu.
5.
Langkah
kelima, guru meminta peserta untuk mendiskusikan hasil sharingnya. Dalam
proses pembelajaran, siswa diajak untuk berdiskusi secara klasikal untuk
membahas permasalahan yang belum jelas atau yang kurang dimengerti. Semua
pasangan membandingkan jawaban dari masing-masing pasangan ke pasangan yang
lain. Untuk mengakhiri pembelajaran guru bersama-sama dengan peserta didik
menyimpulkan materi pembelajaran.[8]
C.
Tujuan Strategi The Power Of Two
Strategi yang
dipilih oleh pendidik tidak boleh bertentangan dengan tujuan pembelajaran.
Strategi harus mendukung kemana kegiatan interaksi edukatif berproses guna
mencapai tujuan. Tujuan pokok pembelajaran adalah mengembangkan kemampuan
anak secara individu agar bisa menyelesaikansegala permasalahan yang
dihadapinya. Dr. Sayyid Ibrahim al-Jabbar mengatakan: "
Sesungguhnya tujuan pokok pendidikan adalah haruslah dapat memberikan rangsangan kuat
untuk pengembangan kemampuan individu dalam upaya mengatasi semua permasalahan
baru yang muncul serta dapat mencari terobosan-terobosan
solusi alternatif dalam menghadapinya." Dipilihnya beberapa metode atau strategi
tertentu dalam suatu pembelajaran bertujuan untuk memberi jalan atau
cara sebaik mungkin bagi pelaksanaan dan kesuksesan operasional
pembelajaran. Sedangkan dalam konteks lain, metode atau strategi dapat
merupakan sarana untuk menemukan, menguji dan menyusun data yang
diperlukan bagi pengembangan disiplin suatu ilmu. Dalam hal ini,
strategi bertujuan untuk lebih memudahkan proses dan hasil pembelajaran
sehingga apa yang direncanakan bisa diraih dengan sebaik dan semudah
mungkin.[9]
Dalam pelaksanaan strategi
pembelajaran the power of two ada beberapa tujuan
yang harus dicapai diantaranya adalah:
1.
Membiasakan belajar aktif secara individu
dan kelompok (belajar bersama hasilnya lebih berkesan).
2.
Untuk meningkatkan belajar kolaboratif.
3.
Agar peserta didik memiliki ketrampilan
memecahkan masalah terkait dengan materi pokok.
4.
Meminimalkan kegagalan.
D.
Keunggulan dan kelemahan Strategi The
Power Of two
1.
Keunggulan Strategi Pembelajaran The
Power of Two
Sebagai suatu
strategi pembelajaran, strategi pembelajaran the power of two mempunyai
beberapa keunggulan diantaranya:
a.
Siswa tidak terlalu
menggantungkan guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan
berfikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber dan
belajar dari siswa lain.
b.
Mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau
gagasan dengan
kata-kata secara verbal dan dengan membandingkan ide-ide atau
gagasan-gagasan orang lain.
c.
Membantu anak agar dapat bekerja
sama dengan orang lain, dan menyadari
segala keterbatasannya serta menerima segala kekurangannya.
d.
Membantu siswa untuk lebih bertanggung jawab
dalam melaksanakan tuganya. Meningkatkan motivasi dan memberikan
rangsangan untuk berfikir.
2.
Kelemahan Strategi Pembelajaran The
Power of Two
Di samping memiliki
keunggulan, strategi pembelajaran the power of two juga
memiliki kelemahan diantaranya:
a. Dengan
leluasanya pembelajaran, maka apabila keleluasaan itu tidak optimal kepada
tujuan pembelajaran maka tujujuan pembelajaran tidak akan tercapai.
b. Penilaian
kelompok akan membutakan penilaian secara individu bila seorang guru tidak jeli
dalam pelaksanaanya.
c. Mengembangkan
kesadaran kelompok membutuhkan waktu yang lama.
d. Membutuhkan
lebih banyak fasilitas, waktu, juga biaya untuk mencapai tujuan pembelajaran.
e. Selama diskusi
kelompok berlangsung ada kecenderungan topic masalah yang dibahas meluas
sehingga tidak sesuai dengan alokasi waktu yang diberikan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Strategi
belajar kekuatan berdua (the power of two) termasuk bagian dari belajar
kooperatif adalah belajar dalam kelompok kecil dengan menumbuhkan kerja sama
secara maksimal melalui kegiatan pembelajaran oleh teman sendiri dengan anggota
dua orang di dalamnya untuk mencapai kompentensi dasar atau suatu tujuan
pendidikan.
Langkah-langkah
strategi the power of two adalah sebagai berikut :
a.
Berilah peserta didik satu atau lebih
pertanyaan yang membutuhkan refleksi dan pikiran.
b.
Mintalah peserta didik untuk menjawab pertanyaansendiri-sendiri.
c.
Setelah semua melengkapi jawabannya, bentuklah siswa secara berpasangan dan
mintalah mereka untuk berbagi jawaban dengan
yang lain.
d.
Mintahlah pasangan tersebut membuat jawaban
baru untuk masing- masing
pertanyaan dengan memperbaiki masing-masing respon individu.
e.
Ketika semua pasangan selesai menulis jawaban
baru, bandingkan jawaban dari masing-masing pasangan ke pasangan yang
lain.
Tujuan strategi belajar mengajar the power of two secara garis besar adalah harus
dapat memberikan
rangsangan kuat untuk pengembangan kemampuan individu dalam upaya mengatasi semua permasalahan
baru yang muncul serta dapat mencari terobosan-terobosan
solusi alternatif dalam menghadapinya. Untuk menciptakan siswa aktif dalam setiap kegiatan belajar mengajar dan
siswa tidak bergantung pada guru. Dan untuk meningkatkan mutu pendidikan dalam
lingkup akademis maupun sosial.
Keunggulan strategi belajar mengajar the power of two yaitu
membiasakan siswa untuk mengkukapkan ide-ide
dan gaggasan-gagasanya tanpa harus selalu bergantung pada guru, juga
akan lebih meningkatakan motivasi kepada siswa agar benar-benar mau berfikir
secara kritis.
Kelemahan strategi belajar mengajar the power of two Membutuhkan
lebih banyak fasilitas, waktu, tenaga juga biaya untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Selama diskusi kelompok berlangsung ada kecenderungan topic masalah
yang dibahas meluas sehingga tidak sesuai dengan alokasi waktu yang diberikan.
B. Daftar Pustaka
Abu Ahmadi, Joko Tri Prasetya, SBN (Strategi Belajar
Mengajar), (Bandung : CV Pustaka Setia,
2005), 11
[1] Melvin L.Silberman, 2006. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa
Aktif. Bandung: Nusa Media.
Tarmizi Ramadhan, 2009 . Strategi belajar kekuatan berdua (The
power of two) dalam pembelajaran
matematika.
http://tarmisi wordpress.com. Diakses jam 10.30 tgl.20 Maret 2012
Supardi, Penelitian Tindakan Kelas Beserta Sistematika Proposal dan
Laporannya. Jakarta:
Bina Aksara.
Sanaky, Hujair H. 2006. Metode dan
Strategi Pembelajaran Berorientasi pada Pemberdayaan Peserta Didik. http://sanaky.com. Diakses pada
tanggal 2 Maret 2012
Tarmizi Ramadhan, 2009 . Strategi belajar kekuatan berdua (The
power of two) dalam pembelajaran
matematika.
http://tarmisi wordpress.com. Diakses jam 10.30 tgl.20 Maret 2012
Trianto, Model-model
Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik., (Jakarta: Prestasi Pustaka,2007)
hal 25.
2005), 11
[3] Mafatih, Ahmad Bisyri
Hadi. 2007. Makalah Strategi Belajar Dengan Cara Kooperatif (Bidang Studi
IPS). http://media.diknas.go-id. Diakses pada tanggal 28 Mei 2008
(Jakarta : Bina Aksara, 2006).
Bina Aksara.
[8] Sanaky,
Hujair H. 2006. Metode dan Strategi Pembelajaran Berorientasi pada
Pemberdayaan Peserta Didik. http://sanaky.com. Diakses pada tanggal 2 Maret 2012
matematika. http://tarmisi wordpress.com. Diakses jam 10.30 tgl.20 Maret 2012
0 komentar:
Posting Komentar