SETIAP SISWA BISA JADI GURU
Makalah ini diajukan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Strategi
Belajar Mengajar
Dosen pengampu :
ATHOK FU’ADI, M.Pd
Disusun oleh :
Ahmad Shofiyulloh (210920025)
PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PONOROGO
2011/2012
KATA PENGANTAR
Segala
puji bagi ALLAH SWT yang telah memberikan rahnat, taufiq hidayah-Nya, sehingga
penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “SETIAP SISWA BISSA JADI GURU”. Shalawat
serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad
SAW, yang telah membawa ummatnya dari zaman jahiliyyah menuju zaman islamiyyah
yang kita alami sekarang. Kami
ucapkan banyak ribuan terima kasih kepada Bapak athok, selaku pembimbing
matakuliah Psikologi Pendidikan yang telah rela meluangkan waktunya dalam
membimbing proses belajar mengajar, sehingga pada kesempatan kali ini saya
dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Kami berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami, orang lain, dan khususnya bagi
masyarakat. Amin.
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL...................................................................................................................i
KATA
PENGANTAR...............................................................................................................1
DAFTAR
ISI..............................................................................................................................2
BAB
I
: PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Masalah........................................................................................3
B. Identifikasi
masalah..............................................................................................4
BAB
II : PEMBAHASAN
A. Pembatasan
masalah..............................................................................................4
B. Perumusan
masalah dan pemecahan masalah.........................................................4
C. Tujuan
penelitian...................................................................................................5
D. Manfaat
penelitian...................................................................................................5
BAB
III : KESIMPULAN
BAB
IV : DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Setiap siswa perlu memiliki penguasaan materi
pada tingkat tertentu yang merupakan penguasaan kecakapan materi untuk dapat
memahami dunia dan berhasil dalam karirnya. Kecakapan materi yang ditumbuhkan
pada siswa merupakan sumbangan pelajaran materi kepada pencapaian kecakapan
hidup.
Dalam
pembelajaran materi keaktifan dan kreativitas siswa sangat dibutuhkan untuk
meningkatkan pemahaman konsep materi. Hal ini tidak akan mudah dipenuhi oleh
siswa jika tidak ditunjang kemampuan guru dalam mengajar maupun sumber belajar
dan media pembelajaran. Keterbatasan sumber belajar siswa harus bisa dijadikan
motivasi dalam pembelajaran.
Tujuan
pembelajaran materi sendiri adalah :
1.
Melatih cara berfikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, misalnya melalui
kegiatan, penyelidikan, eksplorasi, eksperimen, menunjukkan kesamaan,
perbedaan, konsisten dan inkonsisten.
2.
Mengembangkan aktifitas kreatif dan melibatkan imajinasi, intuisi dan penemuan
dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil, rasa ingin tahu, membuat
prediksi dan dugaan serta mencoba-coba.
3.
Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.
4.
Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan gagasan
antara lain, catatan, grafik, peta diagram, didalam menjelaskan gagasan.[1]
Akan
tetapi selama ini sering terdengar bahwa materi adalah pelajaran yang terdiri
dari rumus-rumus. Siswa belajar mulai dari menghafal rumus dan menggunakan
rumus untuk dapat menyelesaikan soal yang ada. Kemudian, jika rumus lupa siswa
tidak mampu melakukan sesuatu. Setelah belajar materi di sekolah siswa hanya
merasa bahwa dari belajar materi ia hanya dapat bermain dengan angka. Siswa
merasa tak ada manfaatnya belajar materi kecuali ia melanjutkan sekolah yang
menggunakan materi sangat banyak. Selain itu pandangan siswa tentang mata
pelajaran materi sebagai hal yang menakutkan masih banyak ditemukan. Pandangan
seperti ini mengakibatkan siswa menjadi kurang aktif sehingga hasil belajarnya
kurang memuaskan. Dan pada akhirnya siswa cenderung untuk mengambil jalan
pintas dengan menyontek dan ini menimbulkan kebiasaan yang pada akhirnya merusak
moral siswa. Siswa yang merasakan materi sebagai momok ini mungkin disebabkan
oleh berbagai hal, seperti menyampaikan materi dari guru yang kurang menarik,
disamping pengelolaan kelas yang kurang terprogram yang menjadi siswa tidak
konsentrasi dalam menerima materi pelajaran. Selain itu siswa tidak mengetahui
cara belajar yang baik, saat guru menyampaikan materi siswa tidak memperhatikan
dengan sungguh-sungguh apa yang disampaikan oleh guru, dan kurangnya siswa
mengerjakan soal materi. Namun dari pengamatan secara langsung kepada siswa,
penelitian ini juga menyimpulkan selain sebab di atas hal ini juga disebabkan
karena strategi belajar mengajar atau strategi pembelajaran yang diterapkan
oleh guru masih
mengikuti
metode lama atau dengan kata lain masih salah. Strategi belajar mengajar yang
digunakan guru cenderung terpisah-pisah satu dengan yang lainnya, misalnya guru
memilih dengan menggunakan strategi belajar mengajar ceramah saja, kerja
kelompok atau individual saja. Selain itu kedudukan dan fungsi guru cenderung
lebih dominan, sehingga keterkaitan guru dalam strategi itu tampak masih
terlalu besar, sedangkan keaktifan siswa masih terlalu rendah. Gejala ini
sekaligus menggambarkan
bahwa
penggunaan strategi masih terbatas pada satu atau dua metode mengajar saja,
belum meluas dan mencakup penggunaan metode secara luas dan banyak variasinya.
Implikasi keadaan ini mengakibatkan hasil belajar siswa belum mencapai taraf
optimal.
Melihat
keadaan dan situasi itu, pendidikan sebagai pengajar di kelas harus melakukan
sebuah tindakan untuk memperbaiki keadaan tersebut. Tindakan penelitian yang
dilakukan harus dapat mengubah pandangan siswa bahwa materi merupakan sesuatu
yang menakutkan. Pandangan tersebut menjadi sangat bermasalah bagi pembelajaran
materi kedepan khususnya pelajaran materi, sekali manutupi diri maka sulit bagi
mereka untuk menguasai materi materi dan lebih buruk bagi jalan yang ditempih
untuk mengatasi kesulitan belajar ini dengan melakukan kecurangan. Ini diindikasikan
sebagai akal bakal kemerosotan moral pelajaran dengan dampak akan makin besar. Strategi
Everyone is a teacher here atau semua bisa jadi guru sangat tepat untuk
mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan dan secara individual.
Strategi ini memberi kesempatan kepada siswa atau mahasiswa untuk berperan
sebagai guru bagi kawan-kawannya. Melalui strategi ini mau tidak mau, semua
siswa atau mahasiswa ikut serta dalam pembelajaran secara aktif. Strategi Everyone
is a teacher here diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa.[2]
B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan
uraian yang dikemukakan diatas maka identifikasi masalah pada penelitian ini
adalah :
1.
Kurangnya keaktifan siswa dalam belajar materi.
2.
Kurangnya prestasi belajar siswa.
3.
Pemberian strategi pembelajaran yang dapat mempengaruhi keaktifan
belajar
materi siswa.[3]
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pembatasan Masalah
Pembatasan
masalah diperlukan agar penelitian yang dilakukan lebih efektif, efisien,
terarah dan dapat dikaji. Dalam penelitian ini hanya dibatasi pada dua
permasalahan :
1.
Rancangan pembelajaran materi yang akan diterapkan dengan pendekatan Everyone
is a teacher here atau semua bisa jadi guru yaitu dengan melibatkan
keaktifan siswa dalam proses belajar.
2.
Keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar dikhususkan pada keberanian siswa
menjawab pertanyaan, bertanya dan keaktifan dalam mengerjakan latihan soal yang
diberikan.[4]
B.
Perumusan Masalah dan Pemecahan Masalah
1.
Perumusan Masalah
Dari
latar belakang dan identifikasi masalah, maka dirumuskan permasalahan yang akan
dicari jawabannya melalui penelitian ini. Adapun rumusan masalah tersebut
adalah : “Apakah melalui strategi pembelajaran Everyone is a teacher here dapat
meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran materi”. Dimana indicator
keaktifan sebagai berikut :
a.
Sering menjawab pertanyaan guru
b.
Memberikan tanggapan jawaban orang lain
c.
Mengajukan ide atau usulan
d.
Membuat kesimpulan baik secara mandiri maupun kelompok
e.
Aktif memenfaatkan sumber belajar yang ada disekitar
2.
Pemecahan Masalah
Berdasarkan
permasalahan tersebut, maka strategi
pembelajaran
Everyone is a teaching here diharapkan agar dapat meningkatkan keaktifan
siswa belajar materi dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a.
Siswa mengingat kembali tentang bangun – bangun datar yang pernah dipelajari.
b.
Guru membagikan secarik kertas kepada seluruh siswa.
c.
Minta siswa untuk menuliskan satu pertanyaan tentang materi bangun datar.
d.
Kumpulkan kertas tersebut, acak, kemudian bagikan kepada siswa. Pastikan bahwa
tidak ada siswa yang menerima soal yang ditulis sendiri.
e.
Minta siswa secara sukarela untuk membacakan pertanyaan tersebut dan
menjawabnya.
f.
Lanjutkan dengan sukarelawan betikutnya.
g.
Guru membahas soal tersebut dan memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
bila mengalami kesulitan.[5]
C.
Tujuan Penelitian
Sebuah
tindakan pasti memiliki tujuan begitu pula dengan penelitian ini.tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1.
Mengetahui peningkatan keaktifan belajar siswa melalui penerapan strategi
pembelajaran Everyone is a teacher here.
2.
Mengetahui peningkatan prestasi belajar materi siswa dalam pembelajaran materi
dengan strategi Everyone is a teacher here.
D.
Manfaat Penelitian
1.
Manfaat Teoritis
Secara
teoritis hasil penelitian ini bermanfaat sebagai berikut :
a.
Sebagai salah satu cara dalam meningkatkan keaktifan
siswa pada pembelajaran materi melalui pendekatan Everyone is a teacher here.
b.
Sebagai sebuah pijakan untuk mengembangkan
pendekatan Everyone is a teacher here.
2.
Manfaat Praktis
Secara
praktis penelitian ini bermanfaat sebagai berikut :
a.
Penulis memperoleh pengalam langsung dalam pembelajaran materi menggunakan
pendekatan Everyone is a teacher here.
b.
Dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi guru, khususnya guru materi sebagai
salah satu alternative pembelajaran.
c.
Memberikan pengalaman langsung pada siswa sebagai obyek penelitian, sehingga
diharapkan siswa memperoleh pengalaman tentang kebebasan dalam belajar materi
secara aktif, kreatif dan menyenangkan.[6]
BAB III
KESIMPULAN
·
Metode strategi
pembelajaran “everyone is a teacher” adalah
strategi yang diharapkan iuntuk memaksimalkan proses pembelajaran setiap siswa
yang mengalami kesulitan dalam belajar. Dalam hal tersebut perlu diadakan
penelitian untuk mengidentifikasi permasalah dan pemecahannya.
·
Identifikasi masalah :
a. Kurangnya
keaktifan siswa dalam belajar materi
b. Kurangnya
belajar siswa
c. Pemberian
metode pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan prestasi siswa
·
Pembatasan masalah
·
Perumusan dan pemecahan
masalah
·
Tujuan penelitian
·
Manfaat penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Abdorrakhman
Gintings, 2008. Esensi Praktis Belajar Dan Pembelajaran. Bandung;
Humaniora.
Dewa
Komang Tantra. 2005. Konsep Dasar dan Karakteristik PTK. Denpasar :
Dirjen Dikti Depdiknas.
E.Mulyasa,
2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
H.Baharuddin
dan Esa Nur Wahyuni,2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta:
AR-RUZZ
Media
Group.
Hisyam
Zaini,dkk,2007. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD( Center
for Teaching
Staff
Development).
Ketut
Sri Naya Udani. 2006. “Penerapan model pembelajaran tipe NHT untuk meningkatkan
kreatifitas
dan
pemahaman konsep matematika siswa Kelas VII C SMP Negeri 2 Singaraja:. Skripsi.
Singaraja
: Universitas Pendidikan Ganesa.
Melvin
L.Silberman, 2006. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif.
Bandung: Nusa Media.
Oemar
Hamalik,2007.Proses Belajar Mengajar. Jakarta; PT.Bumi Aksara.
Rochiati
Wiriatmadja. 2007. Metode Penelitian Tindakan Kelas Untuk Meningkatkan
Kinerja
Guru
dan Dosen. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Suharsimi
Arikunto, 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Staff Development).
Staff Development).
Jakarta
: Bina Aksara.
0 komentar:
Posting Komentar